Kata kerja dalam bahasa Jepang disebut “doushi” (動詞). Di dalam bahasa Jepang sendiri ada berbagai jenis kata kerja yang memiliki peran berbeda dalam kalimat.
Namun sebelum mengetahui tentang beberapa jenis kata kerja dalam bahasa Jepang, ada baiknya Anda mempelajari karakteristik kata kerja dalam bahasa Jepang terlebih dahulu.
Karakteristik Kata Kerja dalam Bahasa Jepang
Karakteristik kata kerja dalam bahasa Jepang adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Kata Kerja (Conjugation Groups):
- Ada dua kelompok kata kerja utama dalam bahasa Jepang: Ichidan (Kata Kerja Kelompok 1) dan Godan (Kata Kerja Kelompok 5).
- Kata kerja Ichidan berakhir dengan “る” (ru) dan biasanya lebih mudah untuk dikonjugasi.
- Kata kerja Godan dapat memiliki berbagai bentuk akhiran dan memerlukan perubahan dalam konjugasi tergantung pada waktu dan tindakan.
2. Konjugasi Waktu:
- Kata kerja Jepang mengalami konjugasi untuk mengekspresikan waktu yang berbeda, seperti bentuk masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.
- Beberapa waktu umum dalam bahasa Jepang termasuk bentuk dasar (masa sekarang), masa lalu (masa lalu), dan bentuk negatif (menyatakan negasi).
3. Bentuk Penghormatan:
- Bahasa Jepang memiliki banyak bentuk kata kerja yang berbeda untuk mengekspresikan tingkat hormat dan sopan santun yang berbeda. Ini termasuk bentuk baku (polos) dan bentuk hormat (kepolosan).
- Contoh kata kerja penghormatan termasuk “おいでになる” (oide ni naru, datang – sangat sopan) dan “来る” (kuru, datang – polos).
4. Kebanyakan kata kerja adalah reguler, tetapi ada beberapa kata kerja tidak beraturan yang harus dihafal secara khusus.
5. Kata kerja campuran, seperti “する” (suru, melakukan) dan “来る” (kuru, datang), digunakan untuk menggambarkan berbagai tindakan dan aktivitas.
6. Perubahan bentuk kata kerja biasanya melibatkan perubahan akhiran, termasuk penggunaan tambahan partikel seperti “を” (wo) untuk objek langsung.
7. Kebanyakan kata kerja dalam bahasa Jepang adalah verba transitif, yang membutuhkan objek langsung, atau verba intransitif, yang tidak memerlukan objek langsung.
8. Ada beberapa kata kerja bantu (助動詞, jodoushi) yang digunakan untuk membentuk kalimat kompleks, seperti kata kerja “ます” (masu) dan “です” (desu) yang menambahkan tingkat kebijakan dan kesantunan dalam percakapan.
Kemampuan untuk menguasai konjugasi kata kerja dan memahami kelompok kata kerja yang berbeda sangat penting dalam belajar bahasa Jepang, karena ini memengaruhi cara kata kerja digunakan dalam berbagai konteks dan waktu.
Jenis Kata Kerja Umum dalam Bahasa Jepang
Berikut beberapa jenis kata kerja umum dalam bahasa Jepang:
1. 動詞 Ichidan (Kata Kerja Kelompok 1/Golongan 2)
Kata kerja Ichidan (一段動詞, Ichidan Doushi) adalah salah satu dari dua kelompok kata kerja utama dalam bahasa Jepang.
Ciri utama kata kerja Ichidan adalah bahwa mereka memiliki akhiran berupa “る” (ru) pada bentuk dasarnya.
Kata kerja Ichidan memiliki konjugasi yang relatif lebih sederhana dibandingkan dengan kata kerja Godan (Kelompok 5) dalam hal pengubahan bentuk-bentuk waktu.
Contoh kata kerja Ichidan termasuk:
1. 食べる (taberu, makan)
2. 見る (miru, melihat)
3. 行く (iku, pergi)
4. 聞く (kiku, mendengar)
5. 書く (kaku, menulis)
Konjugasi dasar kata kerja Ichidan, seperti yang umumnya digunakan dalam bentuk waktu sekarang, melibatkan menghilangkan “る” (ru) dan menambahkan akhiran yang sesuai.
Sebagai contoh, untuk membentuk bentuk hormat, Anda dapat menambahkan “ます” (masu), sehingga “食べる” (taberu) menjadi “食べます” (tabemasu), yang berarti “saya makan.”
2. 動詞 Godan (Kata Kerja Kelompok 5/Golongan 1)
Kata kerja Godan (五段動詞, Godan Doushi) adalah salah satu dari dua kelompok kata kerja utama dalam bahasa Jepang.
Ciri utama kata kerja Godan adalah bahwa mereka memiliki berbagai akhiran berbeda pada bentuk dasarnya.
Dalam konjugasi, akhiran-akhiran ini mengalami perubahan tergantung pada kata kerja tertentu dan bentuk waktu yang digunakan.
Contoh kata kerja Godan termasuk:
1. 行く (iku, pergi)
2. 書く (kaku, menulis)
3. 飲む (nomu, minum)
4. 読む (yomu, membaca)
5. 買う (kau, membeli)
Konjugasi kata kerja Godan lebih kompleks dibandingkan dengan kata kerja Ichidan (Kelompok 1).
Akhiran pada kata kerja Godan, yang sering diakhiri dengan “う” (u) dalam bentuk dasar, akan mengalami perubahan sesuai dengan bentuk waktu, tingkat kebijakan, dan konjugasi yang diperlukan.
Sebagai contoh, untuk membentuk bentuk hormat dari kata kerja Godan seperti “行く” (iku, pergi), Anda akan mengubah “う” (u) menjadi “い” (i), sehingga menjadi “行きます” (ikimasu), yang berarti “saya pergi”.
3. 動詞 Berimbu (Kata Kerja Campuran)
Kata kerja “berimbu” dalam bahasa Jepang mengacu pada kata kerja campuran yang digunakan untuk menggambarkan berbagai tindakan atau aktivitas.
Salah satu kata kerja campuran yang paling umum adalah “する” (suru). Kata kerja “suru” digunakan untuk mengekspresikan tindakan melakukan sesuatu atau aktivitas tertentu.
Ini juga digunakan untuk mengubah kata benda menjadi kata kerja dalam bahasa Jepang.
Sebagai contoh, jika Anda ingin mengatakan “belajar” dalam bahasa Jepang, kata benda “pelajaran” adalah “勉強” (benkyou), dan untuk mengubahnya menjadi kata kerja, Anda akan menggunakan “する” (suru).
Jadi, “belajar” dalam bahasa Jepang adalah “勉強する” (benkyou suru).
Kata kerja “suru” sering digunakan dalam berbagai konteks untuk menggambarkan tindakan atau aktivitas tertentu.
Kata kerja campuran lainnya adalah “くる” (kuru), yang digunakan untuk mengekspresikan datang atau pergi dalam konteks tertentu.
4. 形容動詞 Keiyoudoushi (Kata Kerja Sifat)
Dalam bahasa Jepang, “形容動詞” (keiyoudoushi) adalah kata kerja sifat yang menggabungkan karakteristik kata kerja dan kata sifat.
Mereka digunakan untuk menggambarkan atau memberikan deskripsi tentang keadaan atau tindakan.
Kata kerja sifat ini memiliki kemampuan untuk berubah menjadi berbagai bentuk seperti kata kerja, yang berbeda dengan kata sifat biasa (I-adjective dan Na-adjective) yang tetap sebagai kata sifat.
Kata kerja sifat ini cenderung berakhir dengan “な” (na) dalam bentuk dasar mereka, dan untuk menggunakan mereka dalam kalimat, Anda akan menggabungkan kata kerja sifat ini dengan kata benda yang didekripsi dengan menambahkan partikel “な” (na) di antara keduanya.
Contoh kata kerja sifat (keiyoudoushi) termasuk:
1. 静かな (shizuka na, tenang) – Ini digunakan untuk menggambarkan keadaan atau situasi yang tenang atau hening.
2. 楽しい (tanoshii, menyenangkan) – Ini menggambarkan tindakan atau kegiatan yang menyenangkan.
3. 面白い (omoshiroi, menarik) – Ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menarik atau menghibur.
4. 悲しい (kanashii, sedih) – Ini digunakan untuk menggambarkan perasaan atau emosi.
Kata kerja sifat ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan menambahkan nuansa ekspresif pada kalimat. Karena mereka bisa berubah menjadi kata kerja, Anda dapat menggunakan mereka dalam berbagai bentuk waktu dan konjugasi, yang membuat mereka sangat berguna dalam bahasa Jepang.
5. 助動詞 Jodoushi (Kata Kerja Bantu)
Dalam bahasa Jepang, “助動詞” (jodoushi) adalah kata kerja bantu atau kata kerja pembantu.
Ini adalah kata-kata yang digunakan bersama dengan kata kerja atau kata kerja lainnya untuk memberikan nuansa atau informasi tambahan tentang tindakan, waktu, kebijakan, kepastian, dan sebagainya dalam kalimat.
Kata-kata ini membantu mengubah makna kalimat dan memberikan konteks yang lebih kaya dalam percakapan.
Beberapa contoh kata kerja bantu atau kata kerja pembantu yang umum dalam bahasa Jepang termasuk:
1. です (desu) – Ini adalah kata kerja bantu yang digunakan untuk memberikan nuansa kebijakan dan sopan santun dalam kalimat. Ini sering digunakan dalam kalimat hormat atau formal.
2. ます (masu) – Kata kerja bantu ini juga digunakan untuk memberikan nuansa kebijakan dan sopan santun. Ini sering digunakan bersama dengan kata kerja dalam bentuk masa sekarang atau masa depan dalam kalimat hormat.
3. たい (tai) – Kata kerja bantu ini digunakan untuk mengungkapkan keinginan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu. Misalnya, “食べたい” (tabetai) berarti “saya ingin makan.”
4. ない (nai) – Kata kerja bantu ini digunakan untuk membentuk bentuk negatif kata kerja, yang mengindikasikan bahwa tindakan tidak terjadi. Misalnya, “食べない” (tabenai) berarti “tidak makan.”
5. ました (mashita) – Kata kerja bantu ini digunakan untuk membentuk bentuk masa lalu kata kerja. Misalnya, “食べました” (tabemashita) berarti “sudah makan.”
Kata kerja bantu berperan penting dalam konstruksi kalimat dalam bahasa Jepang dan memungkinkan pembicara untuk menyampaikan berbagai nuansa dan makna.
Pemahaman tentang penggunaan kata kerja bantu yang berbeda adalah kunci untuk berkomunikasi dengan benar dan sopan dalam bahasa Jepang.
6. 不規則 Fukisoku (Kata Kerja Tak Beraturan/Golongan 3)
Kata “不規則” (fukisoku) dalam bahasa Jepang berarti “tak beraturan” atau “irregular.”
Dalam konteks bahasa Jepang, istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada kata kerja yang tidak mengikuti pola konjugasi standar seperti yang dilakukan oleh kata kerja Ichidan (Kelompok 1) atau kata kerja Godan (Kelompok 5).
Kata kerja tak beraturan (不規則動詞, fukisoku doushi) dalam bahasa Jepang memiliki konjugasi yang unik yang harus dihafal, karena mereka tidak mengikuti pola konjugasi yang sama seperti kata kerja dalam kelompok-kelompok lainnya.
Contoh kata kerja tak beraturan termasuk “する” (suru, melakukan) dan “来る” (kuru, datang).
- **する (suru)**: Ini adalah kata kerja tak beraturan yang digunakan untuk mengungkapkan tindakan atau aktivitas yang berbeda. Untuk membentuk konjugasi, Anda perlu menghafal bentuk-bentuk khususnya seperti “します” (shimasu, bentuk hormat), “しました” (shimashita, bentuk masa lalu), dan lain-lain.
- **来る (kuru)**: Ini adalah kata kerja tak beraturan yang digunakan untuk menyatakan datang atau pergi. Konjugasi kata kerja “来る” termasuk bentuk-bentuk seperti “きます” (kimasu, bentuk hormat), “きました” (kimashita, bentuk masa lalu), dan lainnya.
Karena kata kerja tak beraturan memiliki konjugasi yang berbeda dari kelompok-kelompok kata kerja lainnya, mereka seringkali menjadi bagian yang perlu dihafal dalam pembelajaran bahasa Jepang.
Kata kerja dalam bahasa Jepang dapat berubah bentuk tergantung pada waktu, tindakan, dan penggunaannya dalam kalimat.
Penting untuk memahami kelompok kata kerja dan konjugasi yang sesuai agar dapat menggunakan kata kerja dengan benar dalam percakapan atau penulisan.