Syarat kerja di Jepang untuk wanita umumnya tidak berbeda secara fundamental dari syarat kerja untuk pria.
Namun, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, terutama dalam hal kesetaraan gender dan peran tradisional yang masih ada dalam budaya Jepang.
Bekerja di Jepang memang merupakan impian bagi sebagian orang.
Apalagi peluang untuk bekerja di Jepang yang sangat tinggi mengingat banyak perusahaan Jepang yang membutuhkan pekerja sedangkan populasi penduduk Jepang terus mengalami penurunan.
Ini merupakan peluang yang sangat bagus bagi penduduk luar Jepang terutama Indonesia untuk dapat bekerja di perusahaan yang ada di Jepang.
Status pekerja di Jepang sendiri ada berbagai macam jenisnya, mulai dari magang hingga pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus di bidangnya.
Syaratnya sendiri juga berbeda-beda, ada yang bisa untuk lulusan SMA sederajat, ada juga yang mengharuskan calon perkerja memiliki ijazah minimal S1.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai beberapa faktor penting untuk para calon pekerja Jepang wanita.
1. Visa Kerja
Syarat kerja di Jepang untuk wanita yang pertama adalah visa kerja.
Wanita yang ingin bekerja di Jepang perlu memiliki visa kerja yang sesuai. Jenis visa ini akan bergantung pada jenis pekerjaan yang Anda lamar.
Di Jepang, terdapat beberapa jenis visa kerja yang dapat diperoleh oleh warga asing yang ingin bekerja di negara tersebut. Beberapa jenis visa kerja yang umum termasuk:
- Visa Specialist in Humanities / International Services (Sangyo Rodosha): Jenis visa ini umumnya diberikan kepada para pekerja profesional atau teknis dengan keterampilan dan pengetahuan tertentu, termasuk guru bahasa asing, peneliti, dan pekerja di bidang kesehatan atau internasional.
- Visa Engineer (Gijutsu Rodosha): Visa ini diberikan kepada para pekerja yang memiliki keterampilan teknis atau keahlian di bidang teknologi dan teknik.
- Visa Skilled Labor (Tokutei Ginou): Visa ini untuk pekerja yang memiliki keterampilan khusus dan diperlukan di sektor-sektor tertentu, seperti pertanian, konstruksi, atau industri manufaktur.
- Visa Intern (Shokugyo Intaan): Untuk peserta program magang atau pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan di Jepang.
- Visa Instructor (Kyouiku / Eikaiwa Rodosha): Diberikan kepada guru atau instruktur di bidang pendidikan atau bahasa.
- Visa Entertainer (Geinoujin): Diberikan kepada individu yang bekerja di industri hiburan, seperti aktor, penyanyi, atau artis.
- Visa Student (Ryugaku): Jika Anda ingin belajar di Jepang, Anda dapat memperoleh visa siswa. Beberapa orang mungkin bekerja paruh waktu selama studi mereka.
- Visa Spouse or Child of Japanese National (Nihonjin no Hahaoya, Shujin, Masutaa, Kodomo): Diberikan kepada pasangan atau anak-anak warga Jepang.
- Visa Diplomat (Gaikoukan): Untuk diplomat dan pekerja pemerintah asing lainnya.
- Visa Designated Activities (Tokutei Katsudou): Untuk kegiatan tertentu yang tidak termasuk dalam kategori visa kerja lainnya, seperti partisipasi dalam acara budaya atau olahraga.
Penting untuk dicatat bahwa persyaratan dan prosedur untuk setiap jenis visa dapat berbeda.
Pemohon harus memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kedutaan Besar Jepang atau Kantor Imigrasi Jepang.
Prosedur dan persyaratan ini dapat berubah, jadi selalu disarankan untuk memeriksa informasi terbaru.
2. Kemampuan Bahasa Jepang
Sebagian besar pekerjaan di Jepang membutuhkan kemampuan bahasa Jepang yang baik, terutama jika Anda akan berinteraksi dengan rekan kerja atau klien setempat.
Kemampuan bahasa Jepang yang kuat akan menjadi aset besar.
3. Kualifikasi dan Keterampilan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda perlu memiliki kualifikasi dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang Anda inginkan.
Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja yang relevan akan menjadi faktor penentu.
4. Kebijakan Kesetaraan Gender
Jepang memiliki undang-undang yang melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin.
Penting untuk mencari perusahaan yang mendukung kesetaraan gender dan memiliki kebijakan yang inklusif.
5. Budaya Kerja Jepang
Budaya kerja Jepang masih cukup tradisional, dan bekerja dalam lingkungan tersebut mungkin melibatkan ekspektasi tertentu.
Ini termasuk tuntutan waktu yang ketat dan peran gender yang tradisional dalam beberapa sektor. Memahami budaya kerja Jepang adalah penting.
6. Pakaian
Beberapa pekerjaan di Jepang mungkin memiliki kode berpakaian yang ketat.
Pastikan Anda memahami kode berpakaian yang sesuai untuk pekerjaan Anda.
7. Keseimbangan Kerja-Kehidupan
Keseimbangan kerja-kehidupan pribadi semakin diperhatikan di Jepang, tetapi masih ada tantangan dalam beberapa sektor.
Pilih perusahaan yang mendukung keseimbangan kerja-kehidupan pribadi.
8. Perlindungan Hukum
Pastikan Anda memahami hak-hak Anda sebagai pekerja di Jepang, termasuk aturan terkait jam kerja, cuti, upah, dan hak-hak lainnya.
Penting untuk melakukan penelitian yang cermat dan mempertimbangkan situasi Anda dengan baik sebelum mencari pekerjaan di Jepang.
Anda juga dapat mencari nasihat dari organisasi atau lembaga yang mendukung kesetaraan gender dan pencari kerja wanita di Jepang untuk informasi lebih lanjut.