Bekerja di Jepang memang menjadi impian banyak orang, terutama karena sistem kerja yang disiplin, gaji yang kompetitif, dan pengalaman internasional yang berharga. Tapi, satu hal yang sering ditanyakan oleh calon pekerja migran adalah: “Apakah pekerja di Jepang punya hari libur?”
Jawabannya: ADA, dan bahkan cukup banyak, lho! Yuk, kita bahas satu per satu.
📅 Jenis Hari Libur di Jepang
Di Jepang, hari libur dibagi menjadi dua kategori utama:
1. Hari Libur Nasional (National Holidays)
Pemerintah Jepang telah menetapkan 16 hari libur nasional resmi dalam setahun. Hari-hari ini biasanya diberlakukan untuk semua sektor, meskipun ada beberapa pengecualian di industri tertentu (seperti manufaktur atau restoran).
Berikut beberapa contoh hari libur nasional Jepang:
Tanggal | Nama Hari Libur | Keterangan |
---|---|---|
1 Januari | Tahun Baru (元日 – Ganjitsu) | Hari besar untuk berkumpul bersama keluarga |
11 Februari | Hari Pembentukan Negara (建国記念の日) | Merayakan berdirinya Jepang |
29 April | Hari Showa (昭和の日) | Memperingati Kaisar Showa |
3 Mei | Hari Konstitusi | Salah satu bagian dari Golden Week |
5 Mei | Hari Anak-anak | Juga bagian dari Golden Week |
11 Agustus | Hari Gunung (山の日) | Merayakan alam dan pegunungan Jepang |
23 November | Hari Buruh dan Rasa Syukur | Menghargai kerja keras para pekerja |
📌 Catatan: Tanggal bisa berubah jika jatuh pada akhir pekan. Jepang punya sistem substitute holiday (hari pengganti), jadi libur tetap ada!
2. Cuti Tahunan (Paid Leave / 有給休暇 – Yukyuu Kyūka)
Pekerja di Jepang juga berhak mendapatkan cuti tahunan yang dibayar. Jumlah cutinya tergantung pada lama masa kerja. Biasanya:
Tahun pertama: 10 hari
Tahun kedua: 11 hari
Dan terus bertambah hingga 20 hari per tahun
Tapi ingat, penggunaan cuti harus sesuai kebijakan perusahaan dan harus diajukan terlebih dahulu.
🏝️ Libur Panjang Spesial: Golden Week, Obon, dan Tahun Baru
Ada juga momen-momen di mana beberapa hari libur berdekatan, menciptakan liburan panjang:
✨ Golden Week (Akhir April – Awal Mei)
Terdiri dari beberapa hari libur nasional yang berurutan. Banyak perusahaan memberikan libur panjang selama 5–7 hari. Ini momen favorit orang Jepang untuk pulang kampung atau jalan-jalan.
🏮 Obon (Pertengahan Agustus)
Obon adalah tradisi menghormati arwah leluhur. Meskipun bukan hari libur nasional, banyak perusahaan di Jepang yang memberi libur sekitar 3–5 hari. Biasanya diadakan acara berkumpul keluarga dan festival lokal.
🎍 Tahun Baru (Akhir Desember – Awal Januari)
Libur Tahun Baru adalah yang paling panjang dan sakral di Jepang. Bisa sampai 7 hari, tergantung perusahaan. Ini saatnya orang Jepang beristirahat total dan berkumpul dengan keluarga.
❗ Apakah Semua Pekerja Bisa Libur?
Secara umum, pekerja di Jepang tetap mendapatkan hak libur, tapi perlu dicatat bahwa:
Di sektor seperti manufaktur, restoran, dan perawatan lansia, hari libur bisa berbeda tergantung shift kerja.
Beberapa industri menerapkan sistem rotasi libur, misalnya libur bukan di hari Minggu, tapi di hari lain.
Namun tetap, setiap pekerja berhak atas hari libur mingguan, dan perusahaan yang baik akan mengatur jadwal secara adil.
🎯 Kesimpulan: Liburan di Jepang Itu Nyata!
Jadi, kalau kamu berniat kerja ke Jepang, jangan khawatir soal libur! Jepang sangat menghargai keseimbangan kerja dan istirahat. Dengan sistem hari libur nasional, cuti tahunan, dan libur budaya seperti Obon, kamu tetap punya waktu untuk refreshing, ibadah, atau sekadar bersantai.
✨ Ingin bekerja di Jepang dengan nyaman dan legal?
GBC (Global Bahtera College) siap bantu kamu dari pelatihan sampai berangkat ke Jepang. Yuk, mulai langkah pertamamu sekarang!
📞 Hubungi kami: Klik di sini
📍 Lokasi: Ungaran Barat, Kab. Semarang
📲 IG & TikTok: @globalbahteracollege